AYAT-AYAT FLEXING DAN KONTEKSTUALISASINYA DALAM KAJIAN PSIKOLOGI: SEBUAH PENDEKATAN TERHADAP FENOMENA PAMER DALAM MEDIA SOSIAL
Keywords:
Ayat Flexing, Psikologi Sosial, Pamer, Media SosialAbstract
Tulisan ini mengeksplorasi fenomena "flexing" atau pamer yang ditemukan dalam berbagai ayat-ayat di media sosial, serta kontekstualisasinya dari perspektif psikologis. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan dinamika sosial dan budaya, tetapi juga
memiliki implikasi mendalam terhadap kesehatan mental individu dan perilaku sosial. Dengan menggunakan pendekatan teoritis dari psikologi sosial dan klinis, tulisan ini menganalisis motivasi dibalik flexing, dampaknya terhadap self-esteem, serta fenomena ini mempengaruhi persepsi dan interaksi sosial. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif tentang perkembangan psikologi untuk mengetahui motivasi dibalik perilaku tersebut, dan dampaknya terhadap kesehatan mental, serta media sosial yang memperkuat kecenderungan ini. Hasil penelitian ini bahwa Islam menegaskan bahwa perilaku pamer adalah bagian dari riya' (sombong) yang sangat dilarang. Ayat-ayat Al-Qur'an seperti QS Luqman (31:18) dan QS Al-Baqarah (2:264) mengingatkan umat agar tidak bangga berlebihan atas kekayaan. Konsep Tahadduts bi al-Ni’mah dalam Islam memperbolehkan menyebut-nyebut kenikmatan dengan syarat tidak sombong atau riya’. Flexing juga dianggap sebagai tindakan yang dapat merusak hubungan sosial dan menunjukkan kurangnya rasa syukur kepada Allah.