KRITIK WACANA TAFSIR TENTANG RELASI SOSIAL: UNITY IN DIVERSITY (PERSATUAN DALAM PERBEDAAN)
Keywords:
Persatuan dalam Keragaman, Tafsir Al-Qur’an, PancasilaAbstract
Penelitian ini menganalisis konsep persatuan dalam keberagaman (unity in diversity) melalui perspektif tafsir Al-Qur’an dan relevansinya dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ketiga, "Persatuan Indonesia". Dengan pendekatan tematis (mawdu’i) terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan metode deskriptif analitik, penelitian ini mengkaji prinsip-prinsip persatuan seperti Bhineka Tunggal Ika, nasionalisme, serta kebebasan bertanggung jawab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an menekankan pentingnya menjaga persaudaraan, toleransi, dan kerja sama dalam menyikapi perbedaan, sebagaimana tercermin dalam kisah persaudaraan kaum Muhajirin dan Anshar. Nilai-nilai ini selaras dengan Pancasila, yang menjadikan persatuan sebagai fondasi kehidupan berbangsa. Penelitian juga mengidentifikasi langkah solutif untuk mengatasi perpecahan, seperti pendidikan toleransi, komunikasi efektif, penguatan akhlak mulia, serta sinergi antar umat. Penafsiran ulama seperti Al-Qurthubi dan Quraish Shihab menegaskan bahwa persatuan adalah kunci stabilitas dan kemajuan, sementara ijma ulama menekankan bahaya perpecahan. Kesimpulannya, persatuan dalam keragaman bukan hanya prinsip agama, tetapi juga komitmen kebangsaan yang harus dijaga melalui integrasi nilai Al-Qur’an dan Pancasila.