TAFSIR MAQÂȘIDÎ PERSPEKTIF MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD RASYID RIDA

Made Saihu

Abstract


Tulisan ini menyimpulkan bahwa implementasi pola tafsir maqâidî menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid berdasar pada aspek kebermanfaatan dengan menjadikan akidah dan muamalah sebagai pijakan dasar. Bagi Abduh, prinsip utama utama syari‘ah adalah keadilan dan kesetaraan. Atas dasar ini, gagasan keagamaan dimasukkan meliputi dua hal: akidah dan muamalah. Akidah bersifat statis dan muamalah bersifat dinamis berubah-ubah sesuai waktu dan tempat. Sementara menurut Muhammad Rasyid Rida, implementasi tafsir  didasarkan pada kerangka atas tantangan zaman, secara internal dan eksternal yang bersumber dari dalil naqli untuk urusan ibadah dan berasas pada aspek kebutuhan untuk urusan muamalah ini didasarkan pada pemikiran bahwa Islam menghargai kefitrahan, pengetahuan, kebijaksanaan, akal, pembuktian, kemerdekaan, kebebasan, reformasi di bidang sosial, politik, ekonomi, dan hak-hak wanita. Kajian literatur ini juga menegaskan bahwa yang menjadi titik fokus dalam tafsir maqasidi adalah tentang penggunaan akal dalam penelusuran maqâșidî syariah. Dengan mengutamakan pertimbangan aspek kemanfaatan yang dipahami seseorang secara saksama. Sebuah model implementasi tafsir yang tidak saja berdimensi teologis tetapi juga sosialis. 


Keywords


Implementasi; Tafsir Maqasidi; Teologis; Sosialis

Full Text:

PDF

References


Adams Charles C., Islam and Modernism in Egypt: A Study of the Modern Reform Movement Inaugurated by Muḥammad ʻAbduh, Oxford, Tahun 1993, Elie Kedourie, Afghani and ʻAbduh: An Essay on Religious Unbelief and Political Activism in Modern Islam (New York: 1966),

Al-Raysuni, Ahmad Ijtihad antara Teks, Realitas dan Kemaslahatan Sosial, terj. Ibnu Rusydi. Jakarta: Erlangga, 2002.

Dallal, Ahmad “The Origins and Objectives of Islamic Revivalist Thought, 1750-1850” dalam Journal of the American Oriental Society 113, No. 3 (1993): 343.

______ “Appropriating the Past: Twentieth-Century Reconstruction of Pre-Modern Islamic Thought”, Islamic Law and Society 7, No. 3 (2000): 344.

Hallaq, Wael B. Sejarah Teori Hukum Islam: Pengantar Usul Fiqh Mazgab Sunni. Jakarta: Rajawali Press, 2000

Ibrahim Yasir S.. “Rashid Rida and maqâșid al-sharî‘ah,” Studia Islamica, No. 102/103 (2006,): 167-169

Johnston. David L. “Epistemology and Hermeneutics of Muslim Theologies of Human Rights,” Die Welt des Islams New Series 47, No. 2 (2007): 161.

Kamali. Mohammad Hashim. “Istiḥsān and the Renewal of Islamic Law,” Islamic Stuies 43, No. 4 (2004): 564.

Kerr, Malcolm H. Islamic Reform: The Political and Legal Theories of Muḥammad ʻAbduh dan Rashīd Riḍā. Berkeley and Los Angeles: University of California Press, 1996.

Mardalis, Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004.

Nasution, Harun “The Place of Reason in Abduh’s Theology, Its Impact on His Theological System and Views”, Thesis Phal. D., Montreal: McGill University, ProQuest Dissertation and Thesis, 1968.

Rida Muhammad Rashid, Wahyu Ilahi kepada Muhammad. Jakarta: Pustaka Jaya, 1987.

Teeuw, A. Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1984.

Saeed, Abdullah. Paradigma, Prinsip dan Metode Penafsiran Kontekstualis atas al-Qur’an, terj. Lien Iffah. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata, 2015.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: ALFABETA, 2007.

Wathani, Syamsul “Konfigurasi Nalar Tafsir Al Maqasidi; Pendekatan Sistem Interpretasi”, Jurnal Suhuf 9, No 2 (2016): 297.




DOI: https://doi.org/10.36671/mumtaz.v5i02.213

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Made Saihu

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.