Al-Quran dalam Sejarah (Diskursus Seputar Sejarah Penafsiran al-Qur’an)
Abstract
Secara normatif al-Qur’an diyakini memiliki kebenaran mutlak namun kebenaran penafsiran al-Qur’an bersifat relatif dan tentatif. Sebab tafsir adalah respons mufassir terhadap teks kitab suci, situasi dan problem sosial yang dihadapinya. Sehingga tidak ada penafsiran yang benar-benar objektif karena penafsiran terhadap suatu teks termasuk di dalamnya teks al-Qur’an sangatlah dipengaruhi
oleh sejarah latar belakang keilmuan, kultur dan anggapan-anggapan yang melatarbelakngi penafsirnya. Sehingga kajian tentang sejarah penafsiran al-Qur’an memiliki daya tarik sendiri bagi mereka yang serius ingin memahami al-Qur’an. Karenanya tidak lah mengherankan jika di kalangan umat Islam selalu bermunculan produk-produk tafsir yang sarat dengan berbagai metode dan pendekatan penafsiran seiring dengan derap langkah perubahan dan tantangan zaman. Pada artikel ini penulis mendeskripsikan tentang sejarah penafsiran al-Qur’an melalui pembahasan tentang sejarah turunnya al-qur’an, sejarah penafsiran al-Qur’an mulai dari penafsiran dengan menggunakan riwayat, akal dan olah batin.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36671/mumtaz.v1i1.1
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Abdul Rouf

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.