PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PAI BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG ISLAM RAHMATAN LIL ‘ALAMIN
Keywords:
Pendidikan Agama Islam, Kearifan Lokal, Islam Rahmatan lil‘AlaminAbstract
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Indonesia menghadapi tantangan dalam menanamkan pemahaman yang mendalam dan relevan tentang ajaran Islam, khususnya konsep Islam Rahmatan lil ‘Alamin, di tengah arus globalisasi dan keberagaman budaya. Pemahaman yang komprehensif tentang Islam sebagai rahmat bagi semesta alam menjadi krusial untuk membangun karakter siswa yang toleran, moderat, dan cinta damai. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka konseptual bahan ajar PAI yang mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Indonesia guna meningkatkan pemahaman siswa tentang Islam Rahmatan lil ‘Alamin.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur kualitatif, dengan menganalisis dan menyintesis data dari berbagai sumber literatur relevan yang disediakan, mencakup artikel jurnal ilmiah, tesis, dan dokumen panduan. Hasil analisis menunjukkan adanya potensi sinergi yang kuat antara tujuan PAI, nilai-nilai luhur dalam kearifan lokal nusantara (seperti gotong royong, musyawarah, toleransi, keadilan, dan harmoni sosial serta lingkungan), dan esensi Islam Rahmatan lil ‘Alamin. Identifikasi berbagai contoh kearifan lokal dari beragam daerah, seperti tradisi Ngejot di Lombok, Metabe' di Mandar, nilai Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge' di Bugis, dan Maja Labo Dahu di Bima, menunjukkan keselarasan dengan nilai-nilai universal Islam. Integrasi kearifan lokal ini ke dalam bahan ajar
PAI, melalui strategi pembelajaran yang aktif, partisipatif, dan kontekstual—sejalan dengan teori Pembelajaran Kontekstual (CTL)—
diidentifikasi sebagai pendekatan yang menjanjikan. Model bahan ajar PAI Kontekstual-Integratif Berbasis Kearifan Lokal (PAIKIB-RL) yang diusulkan berpotensi meningkatkan relevansi pembelajaran PAI, memperkuat identitas budaya siswa, dan secara signifikan memperdalam pemahaman mereka tentang Islam Rahmatan lil ‘Alamin. Penelitian ini berimplikasi pada perlunya inovasi dalam pengembangan kurikulum dan bahan ajar PAI, peningkatan kapasitas guru, serta penelitian lanjutan untuk validasi empiris model yang diusulkan.