Kedudukan Akal dalam al-Qur’an dan al-Hadis
Abstract
Di dalam Islam terdapat dua sumber referensi yaitu alQur’an dan al-Hadis. Kedua referensi tersebut menjadi pegangan bagi umat Islam di dalam pembentukan hukum yang sesuai dengan syariat Islam. Al-Qur’an sendiri sangat fokus terhadap persoalan intelek/akal di dalam Islam. Semangat tersebut pernah melahirkan peradaban luhur masyarakat Islam. Sejalan dengan itu, Hadis juga memainkan peranan penting dalam rangka mempromosikan keutamaan intelek/kemampuan dalam mendukung kehidupan kita sehari-hari. Artikel ini mencoba untuk memperdalam keutamaan penggunaan intelek ditinjau dari perspektif al-Qur’an dan al-Hadis
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abu, Muhammad Zahw. The History of Hadits: Historiografi Hadits dari Masa ke
Masa. Depok: Keira Publishing, 2015.
Bukhari, Imam. Shahih BukhariBeirut: Dar al-Manshurah, T,tp.
Hossein, Seyyed Nasr & Oliver Leaman (ed.). Ensiklopedi Filsafat Islam. Ban- dung: Mizan, 2003.
M.M. Azami. Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya, Jakarta: Pustaka Firdaus,
Muhammad, Abu al-Ghozali. Mukhtashar Iha Ulumuddin. Jakarta: Pustaka
Amani, 1986.
Rasjidi, HM dan H. Harifuddin Cawidu. Islam untuk Disiplin Ilmu Filsafat. Ja- karta: Bulan Bintang, 1988.
DOI: https://doi.org/10.36671/mumtaz.v1i1.2
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Aan Rukmana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.